Mendefinisikan Selesai dengan Diri Sendiri

    



Pikiran yang ruwet suatu malam membuatku membuka kembali playlist Watch Later di youtube ku. Biasanya di playlist tersebut aku simpan video-video kajian atau apapun yang ingin ku tonton, dan aku teringat punya video di sana yang berjudul “Haneen Akira - Cara Selesai dengan Diri Sendiri”. Diri yang terkadang sulit untuk istiqomah atau mengkonsisteni sesuatu yang membuatku menduga bahwa aku “tidak selesai dengan diri sendiri”. Nah, apa betul begitu? Berikut bahasan tentang selesai dengan diri sendiri ala ustz Haneen Akira.


Saatnya Declutter Isi Hati


    Ibaratnya, hati itu seperti lemari baju yang punya banyak sekali pakaian di dalamnya. Misal kita punya 30 baju, mesti dicermati lagi dari 30 baju satu persatu. Kadang untuk mencermati ini tidak bisa sehari dua hari sehingga dibutuhkan kesabaran, untuk menyelesaikan urusan hati ini membutuhkan waktu. Saat mencermati ini kita bisa menilai baju mana yang masih layak atau sering dipakai, mana yang mesti di buang. Baju yang sudah mesti dibuang ini adalah peribaratan untuk penyakit hati, yang harus kita declutter dari “lemari hati” kita. Dibuang jauh-jauh dari kehidupan kita.

    Dalam sebuah lemari baju, tiap jenis pakaian pasti ada ruang dan porsinya masing-masing. Kembali ke peribaratan hati, seberapa besar porsi Allah swt dalam ruang hati kita? Apakah:

  • Banyak?
  • Sedikit? Atau,
  • Malah tidak ada sama sekali?


Isi “Lemari Hati” Nabi Ibrahim as


    Nabi Ibrahim sering disebut sebagai khalilulloh atau kekasih Allah, karena isi ruang hatinya hanya ada 1 yaitu Allah swt. Hingga lahirnya Nabi Ismail dan Ismail menjadi bagian dari ruang hatinya. Allah pun kemudian menguji Nabi Ibrahim dengan menurunkan perintah menyembelih Nabi Ismail. Karena kecintaan dan kepatuhan Nabi Ibrahim pada Allah swt yang sangat besar maka ia pun lulus dari ujian ini dan hatinya kembali diluruskan Allah swt sehingga kembali hanya terisi oleh Allah swt.

    Kisah Nabi Ibrahim as ini dapat kita teladani bahwa dengan menjadikan ruang hati kita hanya menjadi milik Allah swt semua urusan-urusan ruwet, penyakit-penyakit hati, masalah-masalah hidup akan Allah swt bantu dan angkat. Bahasa lainnya, urusan hidup akan Allah swt yang atur. Pasti mau bukan? Tidak ada keraguan bahwa jika Allah swt sudah mengatur urusan-urusan kita, hidup kita akan berkah dan memperoleh ketenangan.


Energi Saat Hati Dipenuhi Urusan Dunia


    Saat hati hanya dipenuhi urusan dunia dan ruang Allah hanya sedikit, energi kita akan tersedot oleh urusan-urusan dunia tersebut. Disinilah kita akan menjadi cepat lelah, kurang motivasi, dan sulit istiqomah. Urusan-urusan dunia ini adalah distraksi yang menghalangi manusia untuk menjadi hamba Allah swt yang lebih baik lagi, lebih naik levelnya di mata Allah swt. 
    Maukah kita mengembalikan isi hati ini pada pemilik sesungguhnya yaitu Allah swt, lalu efeknya urusan kita selalu aman karena diatur olehNya? Mari kita mulai untuk mengisi lagi hati ini hanya dengan mengingatNya..

===

Sumber tulisan ini bisa diakses di video berikut ya:





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Road to Pemilu 2009!!

Weekend of Farewells