Misi Beberapa Hari Terakhir: Tidur Tanpa Handphone
Dimulai tiga hari lalu, saat aku mengakses file-file di iCloud Drive melalui handphone, tujuanku waktu itu adalah mencari e-book yang pernah ku-download tetapi belum sempat kubaca. Salah satu e-book yang kutemukan berasal dari akun Instagram ParentingBerdua, berjudul Tidur Tanpa Smartphone. Hatiku langsung tergerak untuk membacanya, dan dalam beberapa menit saja, banyak hal yang terasa relatable, membuatku ingin terus membaca lagi dan lagi.
Tapi buku ini unik. Setelah bagian pengantar, e-book tersebut harus dibaca secara berurutan sesuai hari. Jadi, karena hari itu baru hari pertama, aku hanya boleh membaca Bab Hari Pertama. Begitu seterusnya hingga - kalau tidak salah - hari kedelapan. Menarik. Penulis benar-benar memastikan agar isi buku ini diserap perlahan, sekaligus membentuk kebiasaan si pembaca untuk, sesuai dengan judulnya, Tidur Tanpa Smartphone.
Saat ini aku baru sampai di Hari Keempat, tapi sejak Hari Kedua, aku mulai memahami penyebab kebiasaan kontra-produktif dalam keseharianku. Ternyata, semua itu berasal dari yang disebut sebagai kelelahan energi mental -sesuatu yang disebabkan oleh penggunaan smartphone yang berlebihan.
Di buku ini dijelaskan bahwa smartphone memicu information overload dari berbagai notifikasi, di mana setiap notifikasi membawa informasi yang berbeda-beda. Bayangkan betapa banyaknya notifikasi yang kita terima setiap hari! Ini membuat otak kita sangat kelelahan. Akibatnya, dalam konteks parenting dan kehidupan rumah tangga, perhatian terhadap anak menjadi berkurang, emosi dalam menghadapi anak menjadi tidak stabil, bahkan intensitas komunikasi dengan pasangan pun menurun - semua karena energi kita terkuras oleh smartphone.
Dan itu baru soal notifikasi. Bagaimana jika sudah kecanduan video pendek seperti Instagram Reels, YouTube Shorts, TikTok? Ini jauh lebih berbahaya karena dapat menyebabkan fenomena brain rot - istilah yang populer di tahun 2024. Brain rot dikaitkan dengan kondisi yang menurunkan kecerdasan otak akibat konsumsi konten instan yang berlebihan.
Singkatnya, saat ini aku mulai alergi terhadap notifikasi smartphone. Setelah beberapa hari mencoba mengurangi kebiasaan mengecek handphone, aku menyadari satu hal: jika beberapa jam saja tidak memeriksa HP, I don’t miss a single thing. Sebaliknya, energiku untuk beraktivitas meningkat, rasa malas berkurang, dan rasanya jauh lebih enak! Aku berencana melanjutkan kebiasaan ini, baik di siang maupun malam hari.
Who’s with me?
Day 5 of 99.
Komentar