Rabu, 06 Januari 2016

Pride and Prejudice

Film ini telah tayang sejak bertahun-tahun lalu tepatnya tahun 2005. Film ini aku pass setiap kali karena tidak pernah benar-benar tertarik dengan genre drama atau romantisme. Sci-fi is always my go-to genre like a geek I am:p

Suatu hari, aku membaca sebuah artikel tentang tema-tema film Amerika dan Eropa dan aku menemukan topik yang menurutku jarang dijadikan ide di film-film mereka (atau mungkin aku saja yang belum banyak menonton). Topik itu adalah "Ketika Benci Jadi Cinta". Terdengar sangat sinetron Indonesia atau drama Korea sekali ya. Artikel itu memberi contoh film ini dan disinilah aku sekarang. Bisa dikatakan, ketagihan. Aku bahkan segera mencari di Tokopedia novel terjemahannya.

Filmnya kutonton dengan subtitle Inggris seperti kebiasaanku tapi pada akhirnya aku harus banyak membuka kamus haha. Bahasa Inggris percakapan yang mereka gunakan tidak sesimpel biasa. Aku pribadi sangat suka belajar bahasa Inggris sehingga bahasa menjadi tambahan daya tarik film ini.

Aku mengagumi pola kehidupan Eropa di Abad Pertengahan yang innocent, yang ditunjukkan film ini. Tidak islami, tentu. Namun, pergaulan antara laki-laki dan perempuan sangat dijaga oleh keluarga dan merupakan sebuah hal yang memalukan jika hidup bersama sebelum ada ikatan pernikahan.

Alur film ini tak perlu diragukan lagi keseruannya. Pada dasarnya film hanya meringkas dari novel sehingga bagi yang membaca novelnya terlebih dahulu tidak akan merasa kecewa.

Sedihnya, tampak olehku bahwa perempuan muda pada zaman itu di film ini belum punya banyak impian selain memiliki suami dan romansa. Padahal mereka cerdas, seperti si tokoh utama Elizabeth Benneth, dan bertata krama.

Overall, great movie and novel! Akhirnya ada juga genre drama di daftar film-film favoritku:)

0 komentar: