Sekuel yang Menyebalkan

 Aku berhasil mulai “menghidupi” hidupku kembali akhir-akhir ini, tepatnya sebulanan ini. Setelah kesadaran demi kesadaran yang merasuk. Finally, akhirnya, kurasa aku menemukan tujuan hidupku kembali. It feel sooo nice. Sekarang aku punya cukup waktu untuk melihat dunia selain duniaku. Aku merasa tidak terkungkung lagi dan aku punya banyak waktu. I enjoy my life:)


Nah, salah satu kegiatan yang aku nikmati adakah menonton film, bisa di bioskop atau di rumah. Sayangnya, aku tidak punya banyak luck dengan film yang kutonton baru-baru ini. Ini dia film-film yang kutonton:


1. Hunger Games 2: Catching Fire

2. The Hobbit: Desolation of The Smaug

3. Thor: The Dark World


Apakah kesamaan dari film-film di atas? Yup, semuanya sekuel! Aku menonton ketiga film di atas karena aku sudah menonton semua film pertamanya. Aku juga belum pernah membaca buku Hunger Games dan The Hobbit sehingga aku tidak punya ekspektasi apa-apa pada filmnya. Catching Fire berakhir ketika Katniss terbangun dan diberitahu bahwa Distrik 12 telah luluh lantak. The Hobbit berakhir ketika Smaug Si Naga terbang untuk menghancurkan sungai. Thor berakhir ketika ternyata Loki masih hidup dan menyamar menjadi Odin Allfather. Begitu saja.


Pembuat film-film ini sungguh jenius, memastikan orang-orang tetap duduk tegak di tempat duduk masing-masing, dan membuat mereka merasa “harus” memesan tempat duduk untuk  film selanjutnya. Sungguh menyebalkan. Ketika film berakhir, aku hanya tercengang dan berkata dalam hati, “Hah? Begitu saja?”. Tentu saja maksudku adalah mempertanyakan kenapa film-film tersebut berakhir pada titik yang membuat penonton tidak puas.


Naturally, aku termasuk orang yang tidak terlalu sabar. Ketidaksabaranku berujung dengan membeli novel ketiga Hunger Games: Mockingjay. Wahaha, aku sedang membaca bukunya sekarang dan semoga aku tidak rugi membelinya. Now, back to my book!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Road to Pemilu 2009!!

Weekend of Farewells