Al Qur'an Hijau
Naik turunnya iman sudah biasa kan? Di tulisan saya untuk pertama kalinya setelah hiatus dari dunia blogging selama hampir satu tahun ini biarkan saya bercerita tentang tilawah-booster saya yang satu ini.
Sepintas al qur'an ini memang hanya al qur'an biasa, sudah lusuh pula. Al qur'an ini dengan manisnya saya tinggalkan di rumah di Payakumbuh karena ukurannya yang besar. Biasanya saya membaca dan membawa alqur'an terjemahan syamil yang berukuran sedang karena kepraktisannya. Ketika saya berada di titik-titik penurunan iman, secara ajaib saya tidak menemukan al qur'an syamil dan akhirnya membuka kembali al qur'an ini. Tiba-tiba semangat tilawah saya bangkit kembali dan memori yang tersimpan di alqur'an ini melintasi pikiran saya.
Al qur'an ini diberikan oleh ustadz Idris, ustadz SMA saya pada tahun 2008 tepat ketika saya lulus SMA. Al qur'an ini saya dapat karena saya termasuk 6 orang terbaik dari generasi asrama saya Urwatul Wutsqa yang berhasil menyelesaikan tugas hafalan al qur'an. Kala itu generasi saya, Urwatul Wutsqa, bersepakat untuk mengakhiri masa SMA kami dengan menghafal 30 juz al qur'an. Gen saya berjumlah lebih kurang 60 orang sehingga kami membagi tugas untuk menghafal al qur'an sebanyak masing-masing 1/2 juz sehingga total hafalan kami adalah 30 juz. Hafalan tersebut kami muraja'ah bersama-sama di sebuah event "Wisata Tahfiz Qur'an" yang kami adakan di sebuah masjid yang terletak di luar kota Padang Panjang. Alhamdulillah saya berhasil menyelesaikan tugas hafalan tersebut dan bisa memuraja'ahnya dengan lancar sehingga teman-teman memilih saya sebagai 6 orang terbaik (btw, yang terbaik dari keenam orang itu adalah si ini :P).
Event ini diadakan beberapa bulan sebelum UN, namun saya baru menerima alqur'an hijau di hari terakhir saya berada di SMA. Di dalamnya terdapat kata-kata pesan dari ustadz Idris yang berbunyi, "Semoga selalu istiqamah bersama Al Qur'an sampai Akhir Hayat." Terima kasih Ustadz, terima kasih sekali. Al qur'an ini semenjak itu selalu menjadi tilawah-booster saya tiap kali Ramadhan. Fiuh, bayangkan pahala yang mengalir untuk ustadz Idris karena saya membaca al qur'an hijau, di bulan Ramadhan pula. Terima kasih atas hadiahnya ustadz, sangat terasa keberkahannya buat saya.
Sabtu, 23 Ramadhan 1433 H
*siang 10 hari terakhir Ramadhan, Allah SWT mengobral pahala
Al Qur'an Pemberian Ustadz Idris |
Sepintas al qur'an ini memang hanya al qur'an biasa, sudah lusuh pula. Al qur'an ini dengan manisnya saya tinggalkan di rumah di Payakumbuh karena ukurannya yang besar. Biasanya saya membaca dan membawa alqur'an terjemahan syamil yang berukuran sedang karena kepraktisannya. Ketika saya berada di titik-titik penurunan iman, secara ajaib saya tidak menemukan al qur'an syamil dan akhirnya membuka kembali al qur'an ini. Tiba-tiba semangat tilawah saya bangkit kembali dan memori yang tersimpan di alqur'an ini melintasi pikiran saya.
Al qur'an ini diberikan oleh ustadz Idris, ustadz SMA saya pada tahun 2008 tepat ketika saya lulus SMA. Al qur'an ini saya dapat karena saya termasuk 6 orang terbaik dari generasi asrama saya Urwatul Wutsqa yang berhasil menyelesaikan tugas hafalan al qur'an. Kala itu generasi saya, Urwatul Wutsqa, bersepakat untuk mengakhiri masa SMA kami dengan menghafal 30 juz al qur'an. Gen saya berjumlah lebih kurang 60 orang sehingga kami membagi tugas untuk menghafal al qur'an sebanyak masing-masing 1/2 juz sehingga total hafalan kami adalah 30 juz. Hafalan tersebut kami muraja'ah bersama-sama di sebuah event "Wisata Tahfiz Qur'an" yang kami adakan di sebuah masjid yang terletak di luar kota Padang Panjang. Alhamdulillah saya berhasil menyelesaikan tugas hafalan tersebut dan bisa memuraja'ahnya dengan lancar sehingga teman-teman memilih saya sebagai 6 orang terbaik (btw, yang terbaik dari keenam orang itu adalah si ini :P).
Wisata Tahfiz Qur'an Tahun 2008 |
Event ini diadakan beberapa bulan sebelum UN, namun saya baru menerima alqur'an hijau di hari terakhir saya berada di SMA. Di dalamnya terdapat kata-kata pesan dari ustadz Idris yang berbunyi, "Semoga selalu istiqamah bersama Al Qur'an sampai Akhir Hayat." Terima kasih Ustadz, terima kasih sekali. Al qur'an ini semenjak itu selalu menjadi tilawah-booster saya tiap kali Ramadhan. Fiuh, bayangkan pahala yang mengalir untuk ustadz Idris karena saya membaca al qur'an hijau, di bulan Ramadhan pula. Terima kasih atas hadiahnya ustadz, sangat terasa keberkahannya buat saya.
Pesan Ustadz Idris di dalam Al Qur'an Hijau |
Sabtu, 23 Ramadhan 1433 H
*siang 10 hari terakhir Ramadhan, Allah SWT mengobral pahala
Komentar