Jangan Pernah Mendahului Nasib
Jangan pernah mendahului nasib
--Arai, Sang Pemimpi
Liburan ini, saya sempat membaca Sang Pemimpi setelah sebelumnya saya sudah menamatkan Laskar Pelangi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Entah karena saya baru saja membacanya atau buku ini benar-benar bagus, saya menganggap bahwa buku ini lebih baik daripada ketiga buku lainnya. Saya benar-benar terinspirasi. Oleh Arai, khususnya.
Jangan pernah mendahului nasib. Menurut saya itu berarti jangan pernah berpikir negatif dalam melakukan sesuatu sebelum kita melakukan SELURUH hal-hal positif untuk memperjuangkannya. Usaha yang kita lakukan harus maksimal, jangan takut untuk lelah, berkorban waktu, materi, bahkan darah dan jiwa untuk sesuatu yang kita perjuangkan. Dalam berusaha, hendaknya kita selalu berpikir luas ke depan bahwa kita yakin pada akhirnya kita akan berkata, "We did it!". Itulah optimisme.
Optimis berarti yakin. Optimis bukan keyakinan yang tanpa “modal” alias nekad, akan tetapi keyakinan karena persiapan yang telah dilakukan. Seorang Muhammad Al Fatih berhasil menaklukan Konstantinopel - kota yang tak terkalahkan selama 8 abad, kota dengan 3 lapis benteng raksasa plus parit yang dalam dan rantai jerat perkasa di permukaan lautnya- dalam semalam saja! Ia tahu untuk merebut kota ini perlu persiapan dengan harga yang pantas. Ia menyiapkan strategi yang tidak pernah terbayangkan oleh manusia sebelumnya: melayarkan armada kapal pasukan muslim di daratan! Beliau mempunyai persiapan dan perencanaan yang matang sehingga penyebaran Islam saat itu berhasil mencapai Konstantinopel. Sebuah petikan hikmah dari Muhammad Al Fatih: Lakukanlah segala macam upaya sebelum akhirnya kita memutuskan bahwa kita tidak bisa lagi melakukan apa-apa.
Orang-orang dengan optimisme melihat sesuatu dari sisi positifnya. Dengan pikiran positif, mereka dapat meraih cita-cita mereka.
Tentunya, hasil akhir ada di tangan Allah SWT. Di sanalah peran do'a-do'a kita. Bisa saja setelah usaha mati-matian yang kita lakukan kita tidak mendapat apa yang diinginkan. Bukan hasil yang penting, tetapi proses dalam mendapatkannya. Jadi, sebelum hasil akhir itu ditentukan, yuk kita berusaha sebanyak-banyaknya!
Salah satu tujuan saya dalam membuat tulisan ini adalah untuk menyemangati teman-teman yang baru akan memulai perjalanannya di FUKI 2010. Susunan BPHnya silakan cek disini^^. Sedikit bocoran, opreknya juga akan segera dibuka lho!
Ayo semangat pejuang-pejuang FUKI 2010! Kita insyaAllah bisa!
--Arai, Sang Pemimpi
Liburan ini, saya sempat membaca Sang Pemimpi setelah sebelumnya saya sudah menamatkan Laskar Pelangi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Entah karena saya baru saja membacanya atau buku ini benar-benar bagus, saya menganggap bahwa buku ini lebih baik daripada ketiga buku lainnya. Saya benar-benar terinspirasi. Oleh Arai, khususnya.
Jangan pernah mendahului nasib. Menurut saya itu berarti jangan pernah berpikir negatif dalam melakukan sesuatu sebelum kita melakukan SELURUH hal-hal positif untuk memperjuangkannya. Usaha yang kita lakukan harus maksimal, jangan takut untuk lelah, berkorban waktu, materi, bahkan darah dan jiwa untuk sesuatu yang kita perjuangkan. Dalam berusaha, hendaknya kita selalu berpikir luas ke depan bahwa kita yakin pada akhirnya kita akan berkata, "We did it!". Itulah optimisme.
Optimis berarti yakin. Optimis bukan keyakinan yang tanpa “modal” alias nekad, akan tetapi keyakinan karena persiapan yang telah dilakukan. Seorang Muhammad Al Fatih berhasil menaklukan Konstantinopel - kota yang tak terkalahkan selama 8 abad, kota dengan 3 lapis benteng raksasa plus parit yang dalam dan rantai jerat perkasa di permukaan lautnya- dalam semalam saja! Ia tahu untuk merebut kota ini perlu persiapan dengan harga yang pantas. Ia menyiapkan strategi yang tidak pernah terbayangkan oleh manusia sebelumnya: melayarkan armada kapal pasukan muslim di daratan! Beliau mempunyai persiapan dan perencanaan yang matang sehingga penyebaran Islam saat itu berhasil mencapai Konstantinopel. Sebuah petikan hikmah dari Muhammad Al Fatih: Lakukanlah segala macam upaya sebelum akhirnya kita memutuskan bahwa kita tidak bisa lagi melakukan apa-apa.
“The positive thinker see the invisible, feels the intangible, achieves the impossible.”
Tentunya, hasil akhir ada di tangan Allah SWT. Di sanalah peran do'a-do'a kita. Bisa saja setelah usaha mati-matian yang kita lakukan kita tidak mendapat apa yang diinginkan. Bukan hasil yang penting, tetapi proses dalam mendapatkannya. Jadi, sebelum hasil akhir itu ditentukan, yuk kita berusaha sebanyak-banyaknya!
Salah satu tujuan saya dalam membuat tulisan ini adalah untuk menyemangati teman-teman yang baru akan memulai perjalanannya di FUKI 2010. Susunan BPHnya silakan cek disini^^. Sedikit bocoran, opreknya juga akan segera dibuka lho!
Ayo semangat pejuang-pejuang FUKI 2010! Kita insyaAllah bisa!
Komentar
Sepanjang kita percaya dan tidak letih berusaha tidak mustahil impian setinggi apapun akan kita capai...
yap yap semangat FUKI 2010
doa dan dukungan saya selalu menyertai kalian,,,
Ntar saya cek...:P
Aamin.. Syukrn kak do'anya..
Iya, aku juga paling suka yang sang pemimpi. Much better than others...
Jadi ga sabar melihat syiar periode ini...
Dengan keoptimisan ini, FUKI pasti jadi semakin baik... ^^
Amin
syukran katsiran kaak..:)
pinjem dong..hehehe..
bagus lo..
mau??