Karena Aku Tidak Kecil Lagi
Ada yang nanya, "Udah punya suami?"
Ada lagi, "Anaknya yang tadi mana?"
Dua pertanyaan itu ditanyakan padaku oleh dua orang berbeda pada hari yang sama, 3 Agustus. Dalam hati aku bertanya, "Ha? Apa aku udah segitu tampangnya?".
Pertanyaan pertama aku jawab, "Bukan, Mbah (Yang nanya orang Jawa). Saya cucunya Ibu itu" ku tunjuk nenekku, "Trus ponakannya Tante itu." Akhirnya si Mbah tahu.
Pertanyaan kedua, beruntung sekali aku diselamatkan nenekku. "Ini cucu saya, Bu. Dari Payakumbuh. Dia lagi kuliah di UI." Alhamdulillah. Aku pasti dikirain dah punya anak karena sebelumnya aku gendong-gendong adek sepupuku.
Awalnya aku merasa tidak lagi sebagai anak kecil di keluargaku adalah ketika lebaran tahun kemaren. Ketika lebaran, seperti biasa anak-anak kecil -definisi anak kecil yang aku maksud adalah deretan cucu-cucu dan aku termasuk di antaranya- mendapatkan uang (seperti angpau) dari semua nenek-kakek-om-tante. Aku nggak minta lah ya, udah malu. Tapi ketika si pemberi duit membagi-bagikan uangnya, banyak yang cengin, "Eh miftah udah gede kan nggak perlu diberi duit lagi?" Aku mesem-mesem aja. Tapi walaupun begitu tetap diberi, he2.
Di sisi lain, kalau dari segi umur dan statusku saat ini aku sudah akan 19 tahun beberapa minggu lagi, umur yang sedikit lagi sudah kepala dua. Kesannya sudah dewasa begitu ya.
Waktu cepat sekali berlalu. Ketika TK -masih ada sedikit memori yang teringat-, lalu SD, SMP, SMA dan sekarang kuliah, sudah akan semester 3 pula. Statusku saat ini adalah mahasiswa. Sudah saatnya aku berpikir ke depan, berpikir dengan skala yang lebih besar, lebih jauh, tidak berpikir egois seperti keegoisan kanak-kanak lagi.
Pertanyaannya adalah, "Apakah diri ini sudah dewasa? Apakah aku sudah melakukan yang terbaik untuk orang tuaku, agamaku, dan bangsa ini?"
Ada lagi, "Anaknya yang tadi mana?"
Dua pertanyaan itu ditanyakan padaku oleh dua orang berbeda pada hari yang sama, 3 Agustus. Dalam hati aku bertanya, "Ha? Apa aku udah segitu tampangnya?".
Pertanyaan pertama aku jawab, "Bukan, Mbah (Yang nanya orang Jawa). Saya cucunya Ibu itu" ku tunjuk nenekku, "Trus ponakannya Tante itu." Akhirnya si Mbah tahu.
Pertanyaan kedua, beruntung sekali aku diselamatkan nenekku. "Ini cucu saya, Bu. Dari Payakumbuh. Dia lagi kuliah di UI." Alhamdulillah. Aku pasti dikirain dah punya anak karena sebelumnya aku gendong-gendong adek sepupuku.
Awalnya aku merasa tidak lagi sebagai anak kecil di keluargaku adalah ketika lebaran tahun kemaren. Ketika lebaran, seperti biasa anak-anak kecil -definisi anak kecil yang aku maksud adalah deretan cucu-cucu dan aku termasuk di antaranya- mendapatkan uang (seperti angpau) dari semua nenek-kakek-om-tante. Aku nggak minta lah ya, udah malu. Tapi ketika si pemberi duit membagi-bagikan uangnya, banyak yang cengin, "Eh miftah udah gede kan nggak perlu diberi duit lagi?" Aku mesem-mesem aja. Tapi walaupun begitu tetap diberi, he2.
Di sisi lain, kalau dari segi umur dan statusku saat ini aku sudah akan 19 tahun beberapa minggu lagi, umur yang sedikit lagi sudah kepala dua. Kesannya sudah dewasa begitu ya.
Waktu cepat sekali berlalu. Ketika TK -masih ada sedikit memori yang teringat-, lalu SD, SMP, SMA dan sekarang kuliah, sudah akan semester 3 pula. Statusku saat ini adalah mahasiswa. Sudah saatnya aku berpikir ke depan, berpikir dengan skala yang lebih besar, lebih jauh, tidak berpikir egois seperti keegoisan kanak-kanak lagi.
Pertanyaannya adalah, "Apakah diri ini sudah dewasa? Apakah aku sudah melakukan yang terbaik untuk orang tuaku, agamaku, dan bangsa ini?"
Komentar
ya, waktu berjalan tanpa kenal lelah. sekarang kita sudah hampir 20 tahun...
semoga kita bertambah umur bertambah pula kedewasaannya..
Yang sabar mift.
itu tandanya didoain biar cepat dewasa (sok tahu)
Mudah2an Da..Amin..
iya, pertanyaan yang penting untuk diri kita,
apakah diri ini sudah dewasa?
kadang kita merasa telah nyaman oleh keadaan, masih saja ada di dalam kepompong. tidak mau membuka mata, tidak mau belajar untuk lebih dewasa lagi.
keep posting yaa :)
Semoga nantinya kita bisa benar2 jadi dewasa, entah kapan..