Postingan

Berbicara kematian dengan Anak

Sebuah peristiwa beberapa hari lewat membuat saya teringat obrolan bareng anak pertama saya Nayra, yang berumur 6 tahun, beberapa minggu yang lalu soal kematian. Nayra duluan sih yang mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan. Lalu Nayra mengemukakan kalau saya atau Abaknya tua kami akan mati duluan. Kalau dia besar dia juga akan mati. Lumayan kaget dengan runtutan pertanyaan Nayra ini, menyebabkan saya kurang nyaman. Membicarakan kematian dengan  point of view  keluarga yang ditinggalkan, itu akan sedih sekali, itulah pikiran pendek saya saat obrolan pertama kala itu. tapi ya namanya anak-anak, mereka belum paham komplikasi dari kematian itu pada keluarga dan orang-orang yang ditinggal. Setelah merenungi lagi pembicaraan tempo hari tersebut, saya jadi sadar bahwa pemikiran saya dangkal sekali. Beberapa saat merenung, saya berpikir untuk mengubah kacamata saya dalam melihat isu ini. Dimana sebagai orang tua yang berusaha menjadi seorang mukmin justru jangan menghindari pembicaraan kematian. D

Mendefinisikan Selesai dengan Diri Sendiri

Gambar
     Pikiran yang ruwet suatu malam membuatku membuka kembali playlist Watch Later di youtube ku. Biasanya di playlist tersebut aku simpan video-video kajian atau apapun yang ingin ku tonton, dan aku teringat punya video di sana yang berjudul “Haneen Akira - Cara Selesai dengan Diri Sendiri”. Diri yang terkadang sulit untuk istiqomah atau mengkonsisteni sesuatu yang membuatku menduga bahwa aku “tidak selesai dengan diri sendiri”. Nah, apa betul begitu? Berikut bahasan tentang selesai dengan diri sendiri ala ustz Haneen Akira. Saatnya Declutter Isi Hati      Ibaratnya, hati itu seperti lemari baju yang punya banyak sekali pakaian di dalamnya. Misal kita punya 30 baju, mesti dicermati lagi dari 30 baju satu persatu. Kadang untuk mencermati ini tidak bisa sehari dua hari sehingga dibutuhkan kesabaran, untuk menyelesaikan urusan hati ini membutuhkan waktu. Saat mencermati ini kita bisa menilai baju mana yang masih layak atau sering dipakai, mana yang mesti di buang. Baju yang sudah mesti d

Mari baca buku!

Gambar
Benar-benar beberapa hari yang lebih lively dari biasanya! Thanks to buku yg baru saya beli via Google PlayBook "Trias Muslimatika", saya terinspirasi dengan banyak hal. Salah satunya dengan kembali menulis disini lagi. Bisa karena biasa! InsyaAllah jika aku mulai rajin menulis lagi, kegiatan menuangkan pikiran menjadi ide berbentuk tulisan ini tidak akan berat lagi. Tiba-tiba aku teringat kata sahabatku Kirana yg saat ini sedang berkuliah S3 di Jerman di tahun pertama aku kuliah. Kala itu aku sedang menyiapkan proposal untung kegiatan Keputrian. "Ih Mif, gampang banget kamu ngemeng bikin kata-kata gitu. bentar aja udah jadi paragraf", kata Kirana. Hihi, thanks ya Kir pujiannya waktu itu, lumayan bikin aku tersenyum-senyum. Tapi ya.. tapi waktu itu aku masih lebih banyak baca buku daripada nonton variety show Korea:P Anyway, untuk menulis lagi pastinya aku harus "berisi" dahulu. Apa yang bisa dituang jika "teko"-nya kosong? Inginn

My life in the past two months

- went home, happy time, happy to be more honest, lovely family - work work work! It's my 1st work anniversary in Tokopedia. I am so thankful to work here. Hopefully, I will always be able to grow as IT professionals. - best of the best performer for IT & Product division! I was so speechless at that time lol. It feels so great to be appreciated 😢 Thank you Sonic Team! - learn to bake Dorayaki. Yup, doraemon's dorayaki. Want to make it into business but I will think about it later lol. I want to cook moreee

Tokopedia is The Most Popular Local Website in Q1 2016

Gambar
Tokopedia is the most popular local website in Q1 2016 outperformed Detik, Kaskus, Twitter, Wordpress, and Wikipedia. It is ranked at #8 as most popular site in Indonesia. So proud!

Hi!

Pause for a bit. Will write soon!

Tahukah Kau Apa Masalahmu?

Gambar
Kata-kata di atas memberikan saya kekuatan akhir-akhir ini. Saya ingin terus mengingatnya setiap kali pikiran buruk melanda atau jika dalam kesusahan apapun :) Tahukah kau apa masalahmu? Kau terlalu mencintai dunia. Kau terlalu lekat dengan dunia. Indah. Akhirat is what matters the most :)